Minggu, 22 Oktober 2017

Rindu

selembut tatapan lembayung senja
ku rasakan kehangatannya dari bola matamu
yang saat itu tersenyum melihatku
tiada cahaya lain yang ku damba
tatapanmu, mempesona

semerdu rintik hujan membasahi bumi
ku rasakan kesejukannya dari alunan suaramu
yang saat itu tersenyum berbicara padaku
tiada alunan lain yang ku nanti
suaramu, menyejukkan hati

seindah pesona malam berbintang
ku rasakan kecantikannya dari sosokmu
yang saat itu tersenyum di pelukanku
tiada kasih lain yang ku rasa
dirimu, satu yang tercinta, selamanya

berharap senja tak pernah pergi
meninggalkan sore yang lelah

berharap hujan membasahi seluruh bumi
menyirami hati yang penuh pilu

berharap malam berjalan pelan
menyampaikan rasa ini padamu
mempertemukan kita dalam suatu ruang rindu

Selasa, 26 September 2017

Rindu

pada lebat belantara hutan semeru
sepi dan sendu ku lagukan merdu
pada semua gurau yang menyisakan parau
ku sertakan rayuan yang masih malu-malu
pada lirik-lirik yang penuh ragu
rindu tetap melaju menyerbu telingamu penuh seru
pada setiap waktu yang berlalu dalam jemu
biarkan semua suara tetap merdu
pada mimpi-mimpi yang terendap semu
bayangmu selalu menemani malam yang layu
pada semua kenangan yang menjadi rindu
ku harap waktu kan membawa temu
pada angin yang berhembus lugu
ku titipkan pesan ini untukmu

Selasa, 04 Juli 2017

Percaya deh, sama Allah

Hasil gambar untuk surah maryam 
Baru kali ini mau nulis tapi kehabisan kata-kata, terlalu indah buat diungkapkan. Semua karena 5 ayat di atas. Entah mau gimana ngasih penjelasannya, mau dibuat bahasa baku juga susah. Mungkin lebih tulisan ini jadi self reminder aja, biar ke depannya lebih yakin untuk curhat sama Dia.

Awalnya, entah kenapa tiba-tiba suka dengan ayat ini. Jatuh cinta begitu saja dengan ayat ini, cuma dengan dengar ada ustad yang bacain ayat ini waktu sholat, bahkan cuma dari instagram. Awalnya suka karena mau latihan baca Quran kaya si ustad itu baca, itung-itung persiapan siapa tau nanti jadi imam RT (rukun tetangga atau rumah tangga ya). Habis itu coba-coba baca artinya, kayanya awalnya biasa aja. Paling di ayat tiganya,"yaitu ketika dia (Zakariya alaihis salam) berdoa kepada tuhannya dengan suara yang lembut", jadi sadar kalau mungkin selama ini doa masih terburu-buru, suaranya kurang lembut, atau pengen cepat-cepat. Padahal, kalau minta tolong sama manusia, dosen misalnya, pasti suaranya diatur sedemikian sehingga gimana caranya si orang itu mau nolongin itu Suara kita mungkin kita bikin mendayu-dayu syahdu, memelas biar orang itu tersentuh mau nolongin kita. Padahal orang itu kekuasaannya terbatas buat nolongin kita. Lah ini minta sama yang maha penolong, yang berkuasa atas segala sesuatu, yang tinggal bilang kun maka apapun pasti terjadi bahkan yang tidak mungkin menurut akal kita, kita mintanya seadanya, terus berharap mau dikabulkan cepat. Antum sehat, bun? 

Awalnya yang kefikiran cuma itu. Sampai datang satu fikiran, ada satu doa yang udah sejak kira-kira sekitar 4 bulan yang lalu udah dibaca hampir di setiap sujud, di antara azan dan qomat, di saat doa yang dipanjatkan di waktu itu ibarat anak panah yang melesat tepat menuju sasaran tanpa meleset, di sepertiga malam terakhir, tapi kenapa doa itu masih belum dikabulkan sama Allah. Bahkan sempat mikir dari sudut pandang pribadi kala doa itu ga diterima. Padahal udah sampai baca doa yang sangat indah untuk itu, doa istikharah. Buat yang belum pernah sangat disarankan untuk sesekali baca doa itu. Apapun dilema yang kita hadapi, libatkan Allah dalam dilema kita itu. Baca doa itu, cantik banget doa yang diajarin Rasulullah alaihis sholatu wassalam yang satu itu. Dan pasti dapet jawaban lagi dari doa itu. Nah balik ke cerita, sempet bingung dan galau kenapa udah beberapa bulan minta belum dikabulkan, istikharah juga belum dijawab-jawab, sempat timbul pertanyaan kenapa, Apa yang salah. 

Sampai akhirnya, lagi-lagi Allah itu baik banget, dan jujur banget. Allah bilang bakal ngasih jalan keluar dari arah yang tidak kita duga-duga (ath-thalaq ayat 2-3 kalau ga salah), dan ternyata betul. Tiba-tiba dengan cara yang gak saya duga, 5 ayat di atas yang udah mulai dikagumi sejak sekitar sebulan lebih yang lalu, dibaca tiap hari buat latihan sejak waktu pertama kali dengar, ayat itu muncul lagi. Tapi kali ini dengan penjelasan ayatnya, bukan cuma sekadar artinya. Tadinya mikir makna ayat 4 nya,"Ya Tuhanku, sungguh tulangku sudah lemah dan rambutku sudah memutih, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau" tadinya mikir kalau itu maksudnya Allah selalu ngasih jawaban ke Zakariya di semua doanya, tapi doa minta anak ini yang belum dikabulkan Allah. Tapi ternyata maksud curhatan Nabi Zakariya itu udah lama berdoa minta anak, bahkan sampai dia tua renta, waktu tulangnya udah lemah dan rambutnya udah putih, tapi doa selama itu masih belum dikabulkan Allah. Tapi apa kata Nabi Zakariya? Perkataan beliau ini yang bikin rasanya dada ini tiba-tiba sesak, tiba-tiba bawah mata agak berair, tiba-tiba yakin untuk selalu curhat sama Allah. Nabi Zakariya yang dari muda nikah sampai tua terus berdoa tapi belum dikabulkan, tapi beliau tetap bilang, "Ya Allah udah selamau itu aku berdoa padamu, tapi jujur ya Allah, aku gak pernah sedikitpun merasa kecewa karna doaku ini belum engkau kabulkan, aku bakal terus berdoa minta ini kepada-Mu ya Allah, karna memang cuma Engkaulah yang maha berkuasa atas segala sesutau, Engkau tidak akan mengecewakan hamba-Mu, jadi ya Allah, aku ga pernah kecewa walaupun udah puluhan tahun minta masih belum dikabulkan".

Nabi Zakariya ngomong gitu ke Allah, dan itu jujur. Beliau ga pernah kecewa dan terus lanjut doanya. Lah ini seorang ibun yang bukan siapa-siapa, bukan nabi, amalannya jauh dibanding seorang Zakariya, baru beberapa bulan doa udah mau berhenti? Antum sehat, Bun? 

Teruslah berdoa, selama hal itu masih dalam kadar boleh untuk didoakan. Allah itu baik banget. Percaya deh. Curhatlah sama Allah, pasti gak bakal kecewa. Pasti.